Photo-interrupter mempunyai prinsip kerja yang hampir sama dengan optocoupler. Akan tetapi, photo-interrupter dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya halangan yg berada diantara transmitter dan receiver.
Photo-interrupter bekerja dengan logika seperti berikut :
Artikel yang berkaitan :
Photo-interrupter bekerja dengan logika seperti berikut :
- Tidak ada halangan Saat tidak ada halangan, cahaya inframerah yang dipancarkan oleh IR LED (transmitter) dapat diterima oleh phototransistor (receiver). Sehingga output photo-interrupter akan berlogika HIGH, "1"
- Ada halangan Saat ada halangan, cahaya inframerah yang dipancarkan oleh IR LED (transmitter) tidak dapat diterima oleh phototransistor (receiver). Sehingga output photo-interrupter akan berlogika LOW, "0"
- Penghitung kecepatan putar piringan berlubang
- Penghitung/pendeteksi ada tidaknya kertas pada mesin fotokopi
Artikel yang berkaitan :
PERHATIAN :
Cantumkan link berikut jika Anda menulis ulang sebagian/seluruh isi artikel ini pada blog/website Anda
2 comments:
thank atas artikelna, sangat membantu dalam referensi tugas akhir saya, saya mau nanya apa yang di encoder piringan berlubang pada poros motor DC termasuk photo interrupter, waktu itu teman saya bilang optocoupler tapi punya kaki 4 seperti gambar di atas
@Ruzi_me.
Yang bisa digunakan sebagai penghitung kecepatan putar/encoder piringan berlubang disebut photo-interrupter.
Photo-interrupter mempunyai 4 kaki dan adanya ruang diantara transmitter dan receiver. Sedangkan optocoupler berbentuk seperti IC dan (biasanya) mempunyai 6 kaki.
Terkadang memang ada sebagian orang yang menyebut photo-interrupter sebagai optocoupler. Misalnya saja penjual komponen elektronik, mereka kurang begitu paham dengan yang namanya photo-interrupter. Untuk mengantisipasi hal ini, paling tidak kita tahu bentuk fisik komponen photo-interrupter.
Post a Comment